Untuk Umi dan Abi di rumah, berikutnya adalah tips sederhana bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
1. Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang/anak shaleh/a, apa yang menyenangkan hari ini di sekolah?”kamu belajar apa hari ini? Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
2. Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
3. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di luar negri dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai percakapan dalam bahasa Arab maka kamu akan sangat mudah membaca kitab dan mudah berkomunikasi dengan orang Arab.
4. Hendaknya setiap oarng yang ada terutama guru les (kalo ada) dirumah agar sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.
5. Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan kisah teladan para Nabi, Rasul,Sahabat dan Ulama dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
6. Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.
Semoga bisa kita terapkan di rumah di iringi dengan do’a yang banyak, InsyaAllah anak-anak kita akan menjadi anak yang Rajin pintar lagi Shaleh-shaleha, amiin…
Oleh:
Arif Rahman, M.Pd ( Kepala SD EMIISc Jakarta )
Read more →
Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat dan motivasi untuk menuntut ilmu agama. Ilmu agama seakan menjadi suatu hal yang remeh dan terpinggirkan bagi mayoritas kaum muslimin. Berbeda halnya dengan semangat untuk mencari ilmu dunia. Seseorang bisa jadi mengorbankan apa saja untuk meraihnya. Kita begitu bersabar menempuh pendidikan mulai dari awal di sekolah dasar hingga puncaknya di perguruan tinggi demi mencari pekerjaan dan penghidupan yang layak. Mayoritas umur, waktu dan harta kita, dihabiskan untuk menuntut ilmu dunia di bangku sekolah. Bagi yang menuntut ilmu sampai ke luar negeri, mereka mengorbankan segala-galanya demi meraih ilmu dunia: jauh dari keluarga, jauh dari kampung halaman, dan sebagainya. Lalu, bagaimana dengan ilmu agama? Terlintas dalam benak kita untuk serius mempelajarinya pun mungkin tidak. Apalagi sampai mengorbankan waktu, harta dan tenaga untuk meraihnya. Tulisan ini kami maksudkan untuk mengingatkan diri kami pribadi dan para pembaca bahwa menuntut ilmu agama adalah kewajiban yang melekat atas setiap diri kita, apa pun latar belakang profesi dan pekerjaan kita.
Read more →
Harta, tentu banyak yang
menginginkannya. Beragam cara pun dilakukan untuk memperolehnya. Sekedar potret betapa fitnah harta
telah mencengkram dengan kuat umat manusia di jaman ini, adalah bersarangnya
slogan hidup ‘time is money’ (waktu adalah uang) pada otak kebanyakan orang,
termasuk umat Islam. Waktu pun dihabiskan untuk mengais harta sehingga tak ada
waktu untuk keluarga, interaksi sosial, apalagi mengkaji ilmu agama. Ini
diperparah dengan munculnya argumentasi dangkal; ‘mencari yang haram saja
susah, apalagi yang halal’.
Fenomena di atas akan kian nyata
bila mencermati berbagai sarana untuk mendapatkan sumber ekonomi yang tak lagi
memperhatikan norma-norma syariat, halal ataupun haram. Praktik riba merajalela,
Persaingan usaha pun makin tak sehat, kasus-kasus pencurian, perampokan, hingga
korupsi tak kalah banyaknya.
Read more →
MEMBACA DAN MENYENTUH MUSHAF
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya: Kami adalah pelajar putrid yang belajar
di sekolah khusus putrid. Pada saat pelajaran AlQur’an kami diperintahkan untuk
membaca AlQur’an saat kami sedang haidh, tapi kami malu untuk memberitahukan
hal itu kepada pengajar. Bolehkah hal tersebut? Apabila tidak diperbolehkan
bagaimana kami harus berbuat apabila saat ujian AlQur’an kami mendapatkan
haidh?
Jawaban: Para ulama berselisih pendapat tentang hukum membaca AlQur’an bagi
wanita yang sedang haid dan nifas.
Read more →
Ibnu Baththah
menerangkan sebab bersatunya kalimat salaf : “Terus-menerus generasi pertama
umat ini diatas (jalan) ini semua, (yakni) di atas persatuan hati dan kecocokan
madzhab. Kitabullah (Al-Qur’an) sebagai penjaga mereka, sunnahnya Rasulullah
sebagai imam mereka. Mereka tidak menggunakan pendapat-pendapat mereka dan tidak
tergiur dengan hawa nafsu mereka. Maka terus-menerus manusia dalam keadaan
demikian, hati-hati mereka terjaga dengan penjagaan Tuhan mereka, dan jiwa-jiwa
mereka tertahan dari hawa nafsu dengan pertolongan Tuhannya.” (lihat Kitab
Al-Ibanah 1/237).
Ketahuilah,
semoga Allah merahmati kita, bahwanya jalan yang menjamin bagi kita untuk
mendapatkan kenikmatan Islam itu hanya satu dan tidak banyak, karena Allah
menetapkan kebahagian hanya bagi satu golongan saja. Allah Ta’ala berfirman :
“Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah
itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al- Mujadilah 22).
Read more →
“Bulan Muharram telah tiba, jangan mengadakan hajatan pada bulan ini, nanti
bisa sial.” Begitulah kata sebagian sebagian orang di negeri ini. Ketika hendak
mengadakan hajatan, mereka memilih hari/bulan yang dianggap sebagai hari/bulan
baik yang bisa mendatangkan keselamatan atau barakah. Dan sebaliknya, mereka
menghindari hari/bulan yang dianggap sebagai hari-hari buruk yang bisa
mendatangkan kesialan atau bencana. Seperti bulan Muharram (Suro) yang sudah
memasyarakat sebagai bulan pantangan untuk keperluan hajatan. Bahkan kebanyakan
mereka meyakininya sebagai prinsip dari agama Islam. Apakah memang benar hal ini
disyariatkan atau justru dilarang oleh agama?
Maka simaklah kajian kali ini,
dengan penuh tawadhu’ untuk senantiasa menerima kebenaran yang datang dari Al
Qur’an dan As Sunnah sesuai yang telah dipahami oleh para sahabat Rasulullah
?.
Read more →
Ketahuilah wahai para pemuda, sesungguhnya anda diciptakan untuk
suatu urusan yang maha penting, tujuan yang luhur, yang untuk tujuan itulah
Allah menciptakan dunia dan seisinya, mengutus
para rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk
menyeru kepadanya. Tujuan tersebut adalah beribadah
kepada Allah Ta'ala tanpa menyekutukan dengan suatu apapun.
Ibadah
inilah yang merupakan hakikat dinul Islam.
Itulah millah (jalan)nya bapak kita Ibrahim, yang barangsiapa membencinya
berarti berlaku bodoh terhadap dirinya sendiri,
termasuk golongan orang-orang yang sesat dan binasa. Perkara ini pula yang
menjadi wasiat para Nabi sebagian bagi sebagian
yang lain, sebagaiman firman Allah:
وَمَن
يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ
اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ.
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ.
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى
لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. أَمْ كُنتُمْ
شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Read more →
Ketahuilah wahai para pemuda, sesungguhnya anda diciptakan untuk
suatu urusan yang maha penting, tujuan yang luhur, yang untuk tujuan itulah
Allah menciptakan dunia dan seisinya, mengutus
para rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk
menyeru kepadanya. Tujuan tersebut adalah beribadah
kepada Allah Ta'ala tanpa menyekutukan dengan suatu apapun.
Ibadah
inilah yang merupakan hakikat dinul Islam.
Itulah millah (jalan)nya bapak kita Ibrahim, yang barangsiapa membencinya
berarti berlaku bodoh terhadap dirinya sendiri,
termasuk golongan orang-orang yang sesat dan binasa. Perkara ini pula yang
menjadi wasiat para Nabi sebagian bagi sebagian
yang lain, sebagaiman firman Allah:
وَمَن
يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ
اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ.
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ.
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى
لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. أَمْ كُنتُمْ
شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya
sendiri dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di
akherat benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh. Ketika Rabbnya berfirman
kepadanya "tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh
kepada Rabb semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada
anak-anaknya, demikian pula Ya'kub (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku
sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati
kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam." Adakah kamu hadir ketika
Ya'kub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya:
"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami
menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu Ibrahim, Isma'il dan Ishaq, (yaitu)
Ilah Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS
Al-Baqarah: 130-133)
Read more →
Muharram adalah salah satu di antara empat bulan haram dalam setahun yang Allah ‘Azza wa Jalla terangkan dalam firman-Nya,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا
عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا
تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas
bulan dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi.
Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus
maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam (keempat bulan) itu.” [At-Taubah: 36]
Telah sah dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bahwa
empat bulan haram yang dimaksud adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram,
dan Rajab. [Sebagaimana dalam hadits Abu Bakrah riwayat Al-Bukhâry dan
Muslim]
Kehadiran bulan Muharram bagi seorang muslim dan muslimah adalah
suatu hal yang patut disyukuri dan senantiasa kita ingat. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan banyak keutamaan dan ketentuan berkaitan dengan bulan Muharram ini. Di antaranya adalah:
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Seutama-utama puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa)
bulan Allah, Muharram, dan seutama-utama shalat setelah (shalat) fardhu
adalah shalat Lail.” [Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu]
Read more →
Ketahuilah wahai para pemuda, sesungguhnya anda diciptakan untuk
suatu urusan yang maha penting, tujuan yang luhur, yang untuk tujuan itulah
Allah menciptakan dunia dan seisinya, mengutus
para rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk
menyeru kepadanya. Tujuan tersebut adalah beribadah
kepada Allah Ta'ala tanpa menyekutukan dengan suatu apapun.
Ibadah
inilah yang merupakan hakikat dinul Islam.
Itulah millah (jalan)nya bapak kita Ibrahim, yang barangsiapa membencinya
berarti berlaku bodoh terhadap dirinya sendiri,
termasuk golongan orang-orang yang sesat dan binasa. Perkara ini pula yang
menjadi wasiat para Nabi sebagian bagi sebagian
yang lain, sebagaiman firman Allah:
وَمَن
يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ
اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ.
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ.
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى
لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. أَمْ كُنتُمْ
شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya
sendiri dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di
akherat benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh. Ketika Rabbnya berfirman
kepadanya "tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh
kepada Rabb semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada
anak-anaknya, demikian pula Ya'kub (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku
sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati
kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam." Adakah kamu hadir ketika
Ya'kub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya:
"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami
menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu Ibrahim, Isma'il dan Ishaq, (yaitu)
Ilah Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS
Al-Baqarah: 130-133)
Read more →
Seorang sahabat kami tercinta, dulunya adalah orang yang menuntun
kami untuk mengenal ajaran islam yang haq (yang benar). Awalnya, ia
begitu gigih menjalankan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia
pun selalu memberikan wejangan dan memberikan beberapa bacaan tentang
Islam kepada kami. Namun beberapa tahun kemudian, kami melihatnya begitu
berubah. Ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
sebenarnya adalah suatu yang wajib bagi seorang pria, lambat laun
menjadi pudar dari dirinya. Ajaran tersebut tertanggal satu demi satu.
Dan setelah lepas dari dunia kampus, kabarnya pun sudah semakin tidak
jelas. Kami hanya berdo’a semoga sahabat kami ini diberi petunjuk oleh
Allah.
Berlatar belakang inilah, kami menyusun risalah ini. Dengan tujuan agar
kaum muslimin yang telah mengenal agama Islam yang hanif ini dan telah
mengenal lebih mendalam ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa
mengetahui bagaimanakah kiat agar tetap istiqomah dalam beragama,
mengikuti ajaran Nabi dan agar bisa tegar dalam beramal. Semoga
bermanfaat.
Keutamaan Orang yang Bisa Terus Istiqomah
Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus
(benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini
mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah) lahir dan
batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Inilah pengertian
istiqomah yang disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali.
Read more →
Terjatuh ke dalam dosa dan maksiat,
pasti pernah dilakukan oleh setiap manusia. Tidak ada manusia yang
ma’shum (terjaga) dari kesalahan dan dosa, kecuali Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam. Bahkan para Sahabat beliau sekali pun tidak luput
dari yang namanya kesalahan. Karena manusia adalah tempatnya salah dan
lupa.
***
Sebagai hamba yang ta’at, kita harus
memiliki sikap yang benar tatkala terjatuh ke dalam dosa dan maksiat.
Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya), “Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah ialah orang yang banyak bertaubat.” (HR. At-Tirmidzi, hasan)
Oleh karena itu, hendaknya kita segera memohon ampun kepada Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ”Berlomba-lombalah
kamu kepada ampunan Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan
bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya.” (QS. Al-Hadid: 21)
Keutamaan-Keutamaan Taubat
[1] Salah satu sebab keberuntungan
Allah telah memerintahkan hamba-hamba Nya untuk bertaubat. Dan taubat adalah wajib bagi setiap muslim.Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, supaya kalian menjadi orang-oarang yang beruntung.”(QS. An-Nur: 31)
Read more →
Saudara saudariku, kita hidup di zaman yang aneh dimana saya
meyakini bahwa jalan untuk memperbaiki keadaan adalah dengan memperbaiki hati
dari kebencian, dengki, dan dari perpecahan diantara kita. Akibat dari
keburukan-keburukan ini, musuh-musuh telah menguasai kita. Mengapa? Karena
mereka melihat kita menjadi sangat lemah dan terpecah belah. Salah satu alasan
kita berada dalam keadaan yang demikian karena hati-hati kita telah menjadi
sakit, apakah sakit karena nafsu syahwat atau karena syubhat. Allah ta’ala berfirman mengenai penyakit
hati:
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS
Al-Ahzab [33] : 32)
Penyakit hati telah menyebabkan kita meninggalkan shalat kita dan
demikian juga agama kita, karena hati kita telah terobsesi dengan penumpukan
harta lalu menghabiskannya untuk nafsu dunia. Lihatlah diri kita, perhatian
kita semua adalah uang untuk memenuhi keinginan kita. Penyakit lain yaitu
syubhat. Disebabkan kurangnya ilmu kita mengalami keraguan di dalam hati.
Sebagai akibatnya kita terpecah dalam kelompok-kelompok, pedang diarahkan
kepada pemerintah kita, pengkafiran antara satu sama lain bahkan sampai
seseorang mengkafirkan orang tuanya dan shalat ditinggalkan dari masjid-masjid.
Allah ta’ala ta’ala menyebutkan tentang penyakti ini dalam
firman-Nya:
Read more →
Keluarga adalah suatu kebutuhan bagi
setiap manusia. Keluarga menjadi tempat berlindung, seseorang setiap harinya
selalu berhadapan dengan masalah-masalah mulai dari hal yang menyenangkan
sampai yang menyedihkan, semua hal ini menjadikan seorang membutuhkan tempat
yang nyaman, yang dapat dijadikan tempat berkeluh-kesah, mengungkapkan rasa
gembira, menyimpan rahasia, dan beristirahat dari berbagai macam kesibukan
dunia dan semua hal ini bisa ditemukan di dalam keluarga.
Keluarga adalah kumpulan ibu, bapak,
dan anak. Ibu adalah istri dari seorang suami, dan pada pembahasan ini akan
difokuskan tentang seperti apa sosok istri, untuk itu akan disebutkan beberapa
hadis beserta penjelasan ringkasnya.
Allah berfirman : “Dan
nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang
layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi
Maha Mengetahui.” (an-Nur: 32)
Read more →