Harta, tentu banyak yang
menginginkannya. Beragam cara pun dilakukan untuk memperolehnya. Sekedar potret betapa fitnah harta
telah mencengkram dengan kuat umat manusia di jaman ini, adalah bersarangnya
slogan hidup ‘time is money’ (waktu adalah uang) pada otak kebanyakan orang,
termasuk umat Islam. Waktu pun dihabiskan untuk mengais harta sehingga tak ada
waktu untuk keluarga, interaksi sosial, apalagi mengkaji ilmu agama. Ini
diperparah dengan munculnya argumentasi dangkal; ‘mencari yang haram saja
susah, apalagi yang halal’.
Fenomena di atas akan kian nyata
bila mencermati berbagai sarana untuk mendapatkan sumber ekonomi yang tak lagi
memperhatikan norma-norma syariat, halal ataupun haram. Praktik riba merajalela,
Persaingan usaha pun makin tak sehat, kasus-kasus pencurian, perampokan, hingga
korupsi tak kalah banyaknya.
Read more →
MEMBACA DAN MENYENTUH MUSHAF
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya: Kami adalah pelajar putrid yang belajar
di sekolah khusus putrid. Pada saat pelajaran AlQur’an kami diperintahkan untuk
membaca AlQur’an saat kami sedang haidh, tapi kami malu untuk memberitahukan
hal itu kepada pengajar. Bolehkah hal tersebut? Apabila tidak diperbolehkan
bagaimana kami harus berbuat apabila saat ujian AlQur’an kami mendapatkan
haidh?
Jawaban: Para ulama berselisih pendapat tentang hukum membaca AlQur’an bagi
wanita yang sedang haid dan nifas.
Read more →
Ibnu Baththah
menerangkan sebab bersatunya kalimat salaf : “Terus-menerus generasi pertama
umat ini diatas (jalan) ini semua, (yakni) di atas persatuan hati dan kecocokan
madzhab. Kitabullah (Al-Qur’an) sebagai penjaga mereka, sunnahnya Rasulullah
sebagai imam mereka. Mereka tidak menggunakan pendapat-pendapat mereka dan tidak
tergiur dengan hawa nafsu mereka. Maka terus-menerus manusia dalam keadaan
demikian, hati-hati mereka terjaga dengan penjagaan Tuhan mereka, dan jiwa-jiwa
mereka tertahan dari hawa nafsu dengan pertolongan Tuhannya.” (lihat Kitab
Al-Ibanah 1/237).
Ketahuilah,
semoga Allah merahmati kita, bahwanya jalan yang menjamin bagi kita untuk
mendapatkan kenikmatan Islam itu hanya satu dan tidak banyak, karena Allah
menetapkan kebahagian hanya bagi satu golongan saja. Allah Ta’ala berfirman :
“Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah
itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al- Mujadilah 22).
Read more →
“Bulan Muharram telah tiba, jangan mengadakan hajatan pada bulan ini, nanti
bisa sial.” Begitulah kata sebagian sebagian orang di negeri ini. Ketika hendak
mengadakan hajatan, mereka memilih hari/bulan yang dianggap sebagai hari/bulan
baik yang bisa mendatangkan keselamatan atau barakah. Dan sebaliknya, mereka
menghindari hari/bulan yang dianggap sebagai hari-hari buruk yang bisa
mendatangkan kesialan atau bencana. Seperti bulan Muharram (Suro) yang sudah
memasyarakat sebagai bulan pantangan untuk keperluan hajatan. Bahkan kebanyakan
mereka meyakininya sebagai prinsip dari agama Islam. Apakah memang benar hal ini
disyariatkan atau justru dilarang oleh agama?
Maka simaklah kajian kali ini,
dengan penuh tawadhu’ untuk senantiasa menerima kebenaran yang datang dari Al
Qur’an dan As Sunnah sesuai yang telah dipahami oleh para sahabat Rasulullah
?.
Read more →
Ketahuilah wahai para pemuda, sesungguhnya anda diciptakan untuk
suatu urusan yang maha penting, tujuan yang luhur, yang untuk tujuan itulah
Allah menciptakan dunia dan seisinya, mengutus
para rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk
menyeru kepadanya. Tujuan tersebut adalah beribadah
kepada Allah Ta'ala tanpa menyekutukan dengan suatu apapun.
Ibadah
inilah yang merupakan hakikat dinul Islam.
Itulah millah (jalan)nya bapak kita Ibrahim, yang barangsiapa membencinya
berarti berlaku bodoh terhadap dirinya sendiri,
termasuk golongan orang-orang yang sesat dan binasa. Perkara ini pula yang
menjadi wasiat para Nabi sebagian bagi sebagian
yang lain, sebagaiman firman Allah:
وَمَن
يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ
اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ.
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ.
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى
لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. أَمْ كُنتُمْ
شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Read more →
Ketahuilah wahai para pemuda, sesungguhnya anda diciptakan untuk
suatu urusan yang maha penting, tujuan yang luhur, yang untuk tujuan itulah
Allah menciptakan dunia dan seisinya, mengutus
para rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk
menyeru kepadanya. Tujuan tersebut adalah beribadah
kepada Allah Ta'ala tanpa menyekutukan dengan suatu apapun.
Ibadah
inilah yang merupakan hakikat dinul Islam.
Itulah millah (jalan)nya bapak kita Ibrahim, yang barangsiapa membencinya
berarti berlaku bodoh terhadap dirinya sendiri,
termasuk golongan orang-orang yang sesat dan binasa. Perkara ini pula yang
menjadi wasiat para Nabi sebagian bagi sebagian
yang lain, sebagaiman firman Allah:
وَمَن
يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ وَلَقَدِ
اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ.
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ.
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى
لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. أَمْ كُنتُمْ
شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya
sendiri dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di
akherat benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh. Ketika Rabbnya berfirman
kepadanya "tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh
kepada Rabb semesta alam." Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada
anak-anaknya, demikian pula Ya'kub (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku
sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati
kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam." Adakah kamu hadir ketika
Ya'kub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya:
"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami
menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu Ibrahim, Isma'il dan Ishaq, (yaitu)
Ilah Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS
Al-Baqarah: 130-133)
Read more →