Musyrif Sejati Berdakwah Dengan Sentuhan Hati

Kamis, 25 September 2014

MODERNISASI DAN DINAMIKA POLITIK

,

A. ABSTRAK

            Selama berlangsungnya proses modernisasi sistem politik mengalami perubahan baik dalam stuktur maupun fungsi-fungsinya. Dalam perubahan ini hubungan antara sistem politik dan masyarakat dapat bersifat saling tergantung maupun tidak saling tergantung. Pembangunan politik sebagian tergantung pada perubahan-perubahan ekonomi, sosial maupun perubahan lainnya.
            Sistem politik dalam masyarakat yang sedang mengadakan modernisasi menghadapi masalah-masalah yang semakin luas. Sistem politik sebagai mana telah ditunjukan menjadi pemecah permasalahan yang umum bagi seluruh masyarakat. Misalnya, sistem politik telah menempati peranan yang dominan dalam pembangunan ekonomi. Akan tetapi karena pembangunan politik merupakan suatu proses dimana sistem politik memperoleh kemampuan yang meningkat agar mampu dan berhasil secara terus menerus menopang tujuan, tuntutan  dan juga penciptaan organisasi baru, maka selanjutnya pembangunan politik dapat tergantung pada perubahan-perubahan dasar dalam masyarakat dan perekonomian.[1]  
Read more →

Sabtu, 20 September 2014

BIOGRAFI K. H. HASYIM ASY’ARI

,


A. PENDAHULUAN

            Pembicaraan tentang NU (Nahdatul Ulama) tanpa K.H. Hasyim Asy'ari adalah bentuk pencurian terang-terangan tanpa malu. Hal ini disebabkan karena salah satu pendiri utama lahirnya organisasi NU pada tahun 1926 adalah K. H. Hasyim Asy'ari.
            Ketokohan K. H. Hasyim Asy’ari sering kali diceburkan dalam persoalan sosial politik. Hal ini dapat dipahami bahwa sebagian dari sejarah kehidupan K. H. Hasyim Asy’ari juga dihabiskan untuk merebut kedaulatan bangsa Indonesia melawan  kolonial Belanda dan Jepang. Lebih-lebih organisasi yang didirikannya, Nahdatul Ulama, pada masa itu cukup aktif melakukan usaha-usaha sosial politik.
            Akan tetapi, K. H. Hasyim Asy’ari sejatinya merupakan tokoh yang piawai dalam gerakan dan pemikiran kependidikan. Sebagaimana dapat disaksikan, bahwa K. H. Hasyim Asy’ari mau tiak mau bisa dikategorikan sebagai generasi awal yang mengembangkan sistem pendidikan pesantren, terutama di Jawa.[1]
            Siapa sebenarnya K. H. Hasyim Asy'ari? Anak-anak muda jaman sekarang ini mumgkin tidak begitu mengenal sosok beliau,
Read more →

POLA PENDIDIKAN PADA MASA BANI UMAYYAH

,


BAB I

PENDAHULUAN

Islam adalah Agama yang yang menempatkan pendidikan pada posisi yang sangat vital. Disamping itu pesan-pesan Al-Quran dalam hubungannya dengan pendidikan dapat dijumpai dalam berbagai ayat dan surat dengan berbagai ungkapan dan pernyataan. Lebih khusus lagi kata ‘ilmi digunakan paling dominan dalam Al-Quran untuk menunjukan perhatian Islam yang luar biasa terhadap pendidikan. Pendidikan Islam tumbuh dan berkembang seiring denga tumbuh dan berkembangnya Islam. Pendidikan Islam tidak bisa dilepaskan dari sejarah Islam itu sendiri.
Sejarah pendidikan Islam pada hakekatnya sangat berkaitan erat dengan sejarah Islam. Periodesassi pendidikan Islam selalu berada dalam periode sejarah Islam itu sendiri. Secara garis besarnya Harun Nasution membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode. Yaitu periode Klasik, Pertengahan dan Modern.  Kemudian perinciannya dapat dibagi lima periode, yaitu: Periode Nabi Muḥammad Ṣalallahu ‘alaihi wa sallam (571-632 M), periode Khulafā ar-Rasyidin (632-661 M), periode kekuasaan Daulah Umayyah (661-750 M), periode kekuasaan ‘Abbāshiyyah (750-1250 M) dan periode jatuhnya kekuasaan khalifah di Baghdad (1250-sekarang).[1]
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam makalah yang sederhana ini penulis mencoba untuk memaparkan tentang pola pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan pengetahuan kita semua khususnya tentang sejarah pendidikan Islam.
Read more →

Jumat, 19 September 2014

PENYAKIT HATI DAN OBATNYA (bag. 2)

,

Allah ta’ala ta’ala menyebutkan tentang penyakti ini dalam firman-Nya:
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah ta’ala penyakitnya.” (QS Al-
Baqarah [1] : 10)
Mengapa kita tidak shalat fajar di masjid?
Mengapa kita mencukur janggut? Mengapa para wanita kita keluar rumah tanpa hijab yang sempurna? Mengapa kita menghabiskan sepanjang malam dengan tidur dan tidak mendirikan shalat malam? Apa yang menghentikan kita dari membayar zakat? Apa yang menghentikan kita dari menutup kedai-kedai kita ketika waktu shalat tiba agar kita mendirikan shalat? Apa yang menghentikan kita dari menghafalkan kitabullah dan memperbaiki hubungan dengan saudara atau saudari yang dengannya hubungan kita menjadi jauh sepuluh tahun terakhir?
Apa yang menghentikan kita dari berbuat baik kepada orang tua? Jawaban yang tidak dapat diingkari dari semua pertanyaan ini adalah karena hati kita sakit.
Setiap orang yang mengetahui kesalahan atau kekurangannya harus mulai memperbaikinya dan jika ini tercapai, maka seluruh hidupnya akan berubah. Kita harus memperbaiki mata, hati, pikiran dan tangan kita dan kemudian kita akan merasakan bahwa hati kita menjadi (lebih baik), bersih dan murni,
Read more →